PENJUALAN MELALUI MARKETPLACE SEBAGAI PERKEMBANGAN BISNIS
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan inovasi dalam dunia bisnis
semakin meningkat dengan adanya bermacam-macam sistem penjualan sehingga
transaksi yang dilakukan lebih mudah dan praktis, sekarang pembeli dan penjual
tidak harus bertemu atau bertatap muka secara langsung untuk melakukan
transaksi jual beli. Dalam perkembangan kemajuan teknologi modern, Sekarang
kita mengenal internet sebagai media yang banyak digunakan untuk berbisnis
dimana pembeli dan penjual dapat berinteraksi jual beli tanpa harus bertemu
secara langsung, memberikan kemudahan bagi pembeli untuk mencari berbagai macam
barang yang dibutuhkan setiap harinya.
Internet pada masa sekarang ini sedang
merupakan kebutuhan pokok, kita dapat memperoleh berbagai macam informasi,
berbelanja online, online banking, online marketing, online affiliate,
sosialisasi online, kuliah online, online advertising dll. Tentu saja kemajuan
yang begitu pesat, banyak perusahaan yang ikut membangun kekuatan brand di
dunia online. Promosi produk secara online memang menjadi pilihan tepat saat
ini di samping biaya yang relatif murah juga karena pentingnya sosialisasi
produk untuk skala global. Bisnis online mengalami perkembangan yang sangat
pesat, perkembangannya meliputi berbagai macam bentuk usaha. Semakin hari
banyak orang indonesia yang merasa lebih nyaman untuk berbelanja secara online,
koneksi internet di indonesia semakin cepat dan murah. Untuk itu pemanfaatan
internet sangat berguna untuk pengembangan bisnis di era modern.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari
penjabaran di atas muncullah beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan dunia bisnis?
2. Apa yang di maksud dengan marketplace?
3. Bagaimana perbedaan antara marketplace,
e-commerce dan toko online?
PEMBAHASAN
2.1 PERKEMBANGAN BISNIS
Pada masa dahulu kegiatan bisnis ini di
lakukan pada tingkat keluarga secara tertutup. Keluarga-keluarga pada saat itu
menanam tanaman guna memenuhi kebutuhan bahan makanan , membuat pakaian
sendiri, membuat rumah sendiri dengan bantuan tetangga dan sebagainya. Usaha
mereka terbatas hanya pada bidang yang sangat kecil. Pada saat itu belum
terpikirkan membuat usaha yang bersifat komersial yaitu meminjam modal untuk
produksi berskala besar. Semakin lama untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya
tidak terbatas dengan sumber daya yang terabatas manusia berfikir cara yang
lebih mudah untuk mendapatkan suatu kebutuhan tanpa membuatnya sendiri yaitu
melalui barter yang sekarang berkembang menjadi transaksi jual beli.
Pasar merupakan suatu media yang menjadi tempat dimana terjadinya transaksi
jual beli bertemunya penjual dan pembeli, pasar memiliki peran dan fungsi yang
sangat penting dalam kegiatan ekonomi masyarakat, di dalam pasar kegiatan tawar
menawar, promosi produk yang dihasilkan oleh produsen di pasarkan sehingga
terjadi kesepakatan dalam menetukan harga barang yang akan dibeli. Dari pasar trdisional hingga pasar modern seperti
swalayan atau pertokoan dan sebagainya, Semakin lama daya beli masyarakat
meningakat sehingga semakin banyak bisnis-bisnis baru yang bermunculan.
Berkembangnya ilmu teknologi menyebabkan banyak pelaku bisnis yang bermain di
pasar konsumen seperti bisnis waralaba dan telekomunikasi. Bisnis waralaba
dianggap bisnis yang menguntungkan karena orang yang mempunyai dana tidak usah
memulai usahanya dari nol.
Perkembangan bisnis online di Indonesia belakangan ini semakin pesat.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya oran yang mulai menggeluti bisnis ini,
dari mulai jual beli online sampai jualan konten. Perkembangan ini tidak lepas
dari pengaruh teknologi. Dengan perkembangan teknologi yang pesat perkembangan
usaha ini pun akan semakin pesat pula.
2.2 PERBEDAAN MARKETPLACE, E-COMMERCE, DAN TOKO
ONLINE.
A. MARKETPLACE
Market place
adalah sebuah pasar elektronik dimana pembeli dan penjual bertemu dan dihubungkan
melalui transaksi online,[1] untuk melakukan
kegiatan menjual dan membeli suatu barang ataupun jasa melalui atau menggunakan
media internet. Dan disini online
market segala usaha yang dilakukan untuk
sebuah pemasaran suatu produk atau jasa menggunakan media internet ataupun
jaringan. (www), dan yang dimaksud dengan place sendiri dalam kamus bahasa
inggris yang artinya tempat. Tempat dimana bertemunya banyak penjual dan banyak pembeli. Market place
adalah salah satu alternatif yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk
berjualan yang dikenal dengan istilah jualan dipasar online. Marketplace adalah
model bisnis yang mana website yang bersangkutan tidak hanya membantu
mempromosikan barang dagangan saja tetapi juga memfasilitasi transaksi uang
secara online. Disini kita akan menemukan produk dari penjual yang berbeda,
pada sistem ini penjual tidak melakuakan tanya jawab kepada pembeli dan tidak
ada diskon ataupun tawar-menawar seperti
pada online shop.
Disini pembeli
dapat mencari supplier sebanyak mungkin dengan kriteria yang diinginkan,
sehingga dapat memperolah suatu harga yang sesuai dengan harga yang ada
dipasaran. Dan disini supplier sendiri atau pun penjual dapoat mengetahui
perusahaan-perusahaan yang membutuhkan produk atau jasa mereka. E-marketplace
merupakan model dari e-businness yang berhubungan dengan penjual dan pembeli,
dan diera globalisasi ini e-marketplace merupakan satu media di indonesia yang
menjadi sebuah penggerak ekonomi nasional. Untuk itu perlu di kembangkan
E-marketplace yang teratur, wajar dan efisien.
Konsep yang ada
pada marketplace disini berbeda dengan konsep pada e-commerce. Disini
marketplace adalah suatu tempat di internet dimana banyak pihak berkumpul untuk
melakukan proses transaksi jual-beli, ada yang ingin mecari suatu barang dan
pihak lain membeli. Marketplace disini adalah pihak ketiga, yaitu perantara
atau penengah dari penjual dan pembeli, dimana markeplace ini lebih aman dan
kepastian barang terjamin, karena pihak ketiga (marketplace) akan memberi tau
apakah pembeli sudah mengirim uang dan akan memberitahu pembeli bila barang
sudah dikirim. Contoh dari marketplace disini adalah seperti toko pedia.com,
buka lapak, dan lain sebagainya.
Secara konvensional, konsep marketplace bisa
dianalogikan seperti pasar tradisional dimana banyak orang berkumpul di tempat
tersebut untuk melakukan transaksi jual beli. Pihak penyedia marketplace
bertindak sebagai fasilitator yang mewadahi pertemuan dan transaksi legal antara
pihak penjual dan pihak pembeli.Pada marketplace ini kita tidak perlu
memikirkan pembagian keuntungan kotor untuk membayar biaya tertentu, karena
keuntunga yang diperoleh hanya dipotong untuk kepentingan transaksi.
Sejarah marketplace, pada tahun 1998 menurut laudon merupakan proses jual beli produk
secara elekrtonik oleh konsumen, dari perusahaan ke perusahaa yang menggunakan
komputer sebagai media perantara transaksi tersebut. Pertukaran bisnis dengan
menggunakan Media Elektronic, Email, mesin Faks, yang berkenaan dengan
transaksi belanja di internet merupakan jenis marketplace. Konsep marketplace
dapat menjadi pilihan yang tepat dan minim resiko, tidak perlu memikirkan
pembagian keuntungan kotor yang harus diuraikan untuk membayar biaya tertentu.yang
meliputi 4 aspek yaitu (B2B, B2C, C2C, C2B).
1.
Business to business (B2B)
Yaitu penjualan produk atau jasa yang melibatkan beberapa perusahaan
yang dilakukan perusahaan yang terlibat adalah pemasok, distributor, pabrik,
toko, dan sebagainya. Jika dikerjakan dengan benar keuntungannya dapat
menghemat biaya, meningkatkan pendapatan, mempercepat pengiriman, mengurangi
biaya administrasi, meningkatkan layanan kepada pelanggan.
2. Business to consumer
Yaitu
melibatkan interaksi antara sebuah perusahaan penjual dan para konsumen.
3. Consumer to consumer
Yaitu model perdagangan yang terjadi antara konsumen dengan konsumen
melalui internet yang menyediakan sarana yang memunkinkan orang-orang dapat
menjual atau membeli barang diantara mereka sendiri.
4. Consumer to business
Banyak situs yang telah berinisiasi untuk mendukung bisnis yang berbasiskan
kosumer ke pebisnis. Sebagai contoh www.Priceline.com merupakan situs yang memungkinkan
seseorang menjual rumah ke perusahaan ini. Dalam hal ini, internet dapat
digunakan sebagai sarana untuk bernegoisasi.
a) Kelebihan
dan kekurangan berjualan di Marketplace
Marketpace merupakan media berjualan online yang memiliki kebijakan atau
aturan sistem baku yang aman dan nyaman baik itu daari pihak penjual ataupun
dari pihak pembeli. Sebagai wadah yang mempertemukan pembeli dan penjual dengan
menggunakan sistem yang aman. Dalam menggunakan marketplace dalam berbisnis terdapat
kelebihan yang bisa kita dapatkan dari marketplace[2]
yaitu:
1. Berdagang di
marketplace sangat mudah, apalagi bagi pengusaha yang belum memiliki sistem dan prasarana
penjualan. Dari pada harus membuat sendiri website toko online dengan
menggunakan domain sendiri, para pemilik toko cukup mengisikan informasi produk
yang dijual serta profil perusahaan yang dimiliki. Selanjutnya produk bisnis
yang akan di jual akan tampil di situs jual beli atau marketplace tersebut.
2. Gratis tidak
dipungut biaya, untuk menjual maupun membeli barang karena tidak memerlukan biaya
untuk membuat toko online sendiri ataupun membuat iklan produk, sebagai penjual
akan lebih mudah menjumpai banyak konsumen yang mengunjungi situs marketplace.
Pembeli juga merasakan kemudahan untuk mencari barang yang dicari.
3. Rekening
bersama yang disediakan marketplace untuk bertransaksi online. Bermanfaat baik pembeli dan penjual dalam
menjaga keamanan dalam bertransaksi, sistemnya yaitu saat pembeli membeli
barang yang dipesan kepada penjual, pembeli mentransfer uang pembeliannya
kepada pihak marketplace.
4. Situs
marketplace pengelolaannya jauh lebih mudah dan potensi market jauh lebih besar dan luas,
kesempatan untuk menjangkau calon pembeli dengan memasarkan produk-produk baru.
5. Sistem
marketplace sebagai pembeli dapat membedakan produk yang berkualitas dan terpercaya dengan penjual yang kurang
berkualitas. Marketplace menggunakan sistem feedback dimana berasal dari
transaksi yang berhasil dan penilaian pembeli terhadap penjual dimarketplace
tersebut.
6. Promosi
gratis dari marketplace, biasanya marketplace menawarkan banyak promosi untuk klien mereka yang
sangat bermanfaat bagi penjual untuk mengenalkan produk.
7. Mudah
terdeteksi oleh mesin pencari google banyak produk yang tesedia yang menjadikan peluang produk
akan terjual semakin besar.
Dengan banyaknya kelebihan yang dimiliki
marketplace terdapat beberapa kekurangan yang harus diperhatikan dalam menjual
barang di dalam marketplace[3]
yaitu:
1. Persaingan
ketat secara langsung antar sesama penjual dan harga jual rendah
Marketplace merupakan tempat berkumpulnya
pedagang online, jika penjual kurang mengatur
Strategi pemasaran yang akan di pakai akan
merugikan penjual karena persaingan yang ketat dan harga yang rendah. Selain itu produk yang
dijual bukan hanya mengarah pada produk kita saja namun produk yang sama dari
penjual lain akan muncul juga, jika kita tidak pernah bersaing dengan yang lain
konsumen tidak akan pernah memilih produk kita.
2. Iklan
penjual lain bisa mengganggu omset
Iklan berbayar yang digunakan pedagang lain
bisa sangat berpengaruh terhadap omset bulanan karena dengan menjual produk
yang jenisnya sama yang ditawarkan kepada pembeli.
3. Keberlangsungan
website yang tidak terjamin
Marketplace bukan website dan perusahaan sendiri oleh karena itu
keberlangsungan hidupnya tidak bisa di prediksi, market place bukan pembeli dan
penjual yang mengatur jadi dalam memilih marketplace harus yang terpercaya dan
memiliki potensi yang besar.
b) Cara kerja
market place
Marketplace memiliki cara yang berbeda,
seperti halnya tokopedia atau buka lapak yang mempertemukan banyak pembeli dan
banyak penjual. Menyediakan tempat, fasilitas dan infrastuktur agar penjual dan
pembeli bisa dengan mudah melakukan transaksi. Marketplace tidak menjual
produknya sendiri, mereka tidak punya stok produk tetapi hanya menyediakan
fasilitas.
Bagaimana cara kerja marketplace dalam
menjadi mediator jual beli online:
1) Pembeli memilih barang dan membelinya di
marketplace, lalu saat membeli pembayaran akan di transfer ke perusahaan
marketplace, bukan ke penjual.
2) Perusahaan marketplace akan memberi tahu
penjual bahwa sudah diterima pembayaran dari produk yang dibeli kemudian
penjual segera memproses dan mengirimkan paket barang ke alamat pembeli.
3) Setelah barang diterima pembeli bisa
konfirmasi bahwa barang sudah diterima setelah itu marketplace akan mentransfer
pembayaran ke penjual. proses pengiriman dilakukan sesuai tempat barang yang
dibeli oleh pambeli jadi pengirimannya tidak hanya disatu tempat. Metode
pengiriman tergantung pada masing-masing produk.
Berjualan di situs jual beli online memang terbilang cukup mudah jika
dibandingkan harus membuat website sendiri. para pemilik toko online hanya
cukup mengisikan informasi produk yang dijual serta profil perusahaan yang
dimiliki, selanjutnya produk dan bisnis yang dimiliki akan tampil di situs jual
beli atau market place tersebut. Banyaknya marketplace yang beredar di dunia
maya menyebabkan penjual harus bisa memilih bagaimana marketplace yang sesuai
dengan penjual, dalam memilih marketplace dibutuhkan tips-tips yang membantu
penjual dalam memilih, berikut inilah tips memilih market place yang baik.
a) Pahami
dahulu latar belakang marketplace
Dalam hal ini yang perlu di lakukan adalah
mempelajari bagaimana sistem transaksi yang berlaku di dalamnya, bagaimana
sistem manajemen yang di terapkan di situs tersebut, bagaimana respon customer
service nya saat terjadi kendala transaksi antara penjual dan pembeli, dan
apakah situs ini sudah mobile-friendly alias bisa di akses dari handphone atau
belum. Hal ini sangatlah penting, agar kedepannya tak muncul beberapa resiko
yang bisa merugkan toko online.
b) Pelajari
fitur yang ditawarkan
Seiap markeplace tentu menawarkan
fitur-fitur yang berbeda. Fitur yang ditawarkan sangat membantu pihak penjual
maupun pembeli ketika hendak melakukan transaksi jual beli. Selain itu fitur
trsebut bisa dijadikan sebagai salah satu cara membuat toko online yang cukup
memudahkan penjual untuk berjualan di ranah maya.
c) Mengamati
prospek marketplace di masa-masa yang akan datang
Selain mempelajari fitur yang ada, perlu
juga untuk mengamati bagaimana prospek bisnis dari marketplace tersebut. Inilah
caranya yaitu dengan melakukan survey untuk mengetahui apakah situs ini
diminati oleh para pelaku bisnis online, atau mengamati tingkat terancam
bangkrut dikemudian hari dikarenakan rugi.
d) Adanya resi
(tanda bukti) pengiriman
Resi tersebut digunakan untuk tracking
(pelacakan) barang yang telah dikirim. Apabila suplier sudah mengirim barang
dan barang belum diterima oleh konsumen, cara pengecekan ini dengan nomor resi
ini kemungkinan barang sudah sampai tapi masih berada di tangan resepsionis
kantor pos yang ada di daerah konsumen. Maka jangan lupa untuk meminta nomor
resi pengiriman dari suplier agar dapat
melacak posisi dan lokasi barang berada.
Analisa marketplace
Dengan kemajuan
teknologi banyak bermunculan marketplace yang berbasis teknologi untuk
menghubungkan penjial dan pembeli. Agar bisnis-bisnis tersebut dapat berjalan
dengan baik, maka pembeli dapat langsung menghubungi penjul dan tidak
menggunakan marketplace. Berikut
marketplace dan analisisnya.
e)
Gojek mempertemukan pengemudi dan penumpang dimana marketplace akan
mengambil sekian persen dari transaksi. Contohnya secara cost gojek dan ojek
pangkalan seharusnya sama, karena driver akan keluar ongkos bensin dan biaya
maintenance motor yang kurang lebih sama. Tarif gojek lebih tinggi dari pada
ojek pangkalan karena ada biaya untuk perusahaan gojek.
f)
Marketplace yang mempertemukan pejual dan pembeli dengan berbagai
produk seperti lazada dan bukalapak. Disini ada 2 model bisnis yaitu penjual
yang akan mengirim produk ke pembeli atau marketplace (lazada) akan menyimpan
stok produk digudangnya dan mengirimkan ke pembeli. Pembeli akan terus
menggunakan marketplace karena walaupun sudah mengenal penjualnya akan sulit
melakukan transaksi langsung ke penjual. Pembeli masih membutuhkan sistem yang
dimiliki oleh marketplace seperti sistem pembayaran dan tracking pengiriman.
Marketplace yang memiliki banyak macam produk dan pelayanan yang baik akan
menonjol. Bisnis marketplace semacam ini sudah terbukti berhasil didunia
offline. Sekarang ini sudah ada mataharimall.com
g)
Marketplace yang menghubungkan pemilik properti dan penyewa,
misalnya Agoda dan traveloka. Walaupun pembelidapat menghubungi hotel secara
langsung, namun keuntungan yang diperoleh jika memesan langsung ke hotelnya
melalui telepon tidak sebanding dengan
effort yang di keluarkan.
h)
Marketplace yang menghubungkan penyedia jasa dengan pembeli,
misalnya freelancer.com, sribulancer.com, dan GoBox. Sebagai contoh GoBox
mempertemukan pemilik ekspedisi/kendaraan dengan penyewa. Musuh bisnis ini
adalah orang-orang yangsering melakukan banyak transaksi dan setelah menemukan
pembeli jasa yang pas, maka ia akan melakukan transaksi diluar sistem GoBox dan
dia akan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi tanpa perlu dipotong komisi
untuk GoBox. Atau ketika bertemu dengan pembeli, penyedia jasa akan memberikan
kartu nama bisnisnya sehingga bisa langsung menghubungi bisnisnya tanpa
melewati GoBox.
Konsep cara kerja marketplace sangat
disukai oleh masyarakat di indonesia oleh sebab itu konsep marketplace
berkembang pesat di indonesia, dengan perkembangan jumlah penjual dan pembeli
di berbagai marketplace yang populer. Marketplace yang terbesar di indonesia
saat ini adalah Tokopedia dan Buka Lapak.
B. E-COMMERCE
Sejarah
e-commerce, Pasar di internet
itu disebut E-Commerce, berasal dari kata Elektronic commerce atau perdagangan
yang dilakukan secara elektronik, menurut Whinston, Choi dan stahl, 1997
E-commerce itu berarti menggunakan elektronik dan teknologi untuk melakukan
perdagangan(menjual, membeli, transer, atau bertukar produk, jasa dan atau
informasi), termasuk dalam perdagangan, Business to Business dan interaksi
Business kto Consumer. Dan pengiriman produk atau jasanya bisa dilakukan
melalui internet ataupun tidak melalui internet.[4]
Menurut Laudon
& Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual
produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan
dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis. E-commerce itu adalah
sebuah transaksi perdagangan yang dilakukan dengan memanaatkan teknologi
internet. E-commerce dikenalkan pertama kali pada tahun 1994, dengan adanya
sebuah iklan di website, dan setelah itu e-commerce terus berkembang.
e-commerce adalah perdagangan secara online atau direct selling yang
memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan
layanan “get and deliver”,[5]
namun bukan hanya aktivitas jual beli online saja tetapi
pemasaran tentang barang dan jasa, transfer dana dan pertukaran data dengan menggunakan
sistem elektronik seperti internet. bedanya e-commerce dengan marketplace,
barang ataupun produk yang dijual berasal dari website itu sendiri. Ia tidak
membuka lahan atau tempat bagi para penjual lain untuk menwarkan produk mereka.
Tidak ada tawar menawar dan harga yang diberikan adalah harga pas.
1. B2B (Business to business)
Jenis bisnis ini yang sering kita temui
seperti online shop atau toko online yang memiliki alamat website sendiri, lalu
menjual produknya sendiri secara langsung kepada konsumen.
2. Berbasis media sosial
Model bisnis ini memanfaatkan media sosial seperti facebook, twiter dan
instagram. Target pasar yaitu pengguna media sosial yang umumnya usia 15-30.
3. C2C(customer to customer)
Model bisnis ini yang disebut marketplace
sebagai fasilitator untuk penjual dan pembeli melakukan transaksi dalam
rekening bersama, selain itu biasanya marketplace menyediakan layanan khusus
untuk penjual yang ingin mempromosikan barang atau produknya.
4. Iklan baris
Bentuk bisnis ini hampir sama dengan
marketplace, bedanya adalah iklan baris tidak menyediakan fasilitas. Iklan
baris hanya menjadi tempat untuk mengiklankan produknya, kemudian penjual dan pembeli
lebih sering melakukan transaksi.
5. E-commerce shoping mall
Model shoping yang hampir sama dengan
marketplace dan iklan baris, bedanya hanya memfasilitasi penjual yang memiliki
brand ternama.
6. O2O(online to offline)
Jenis bisnis ini memungkinkan pelanggan untuk memsan barang secarra
online melalui website yang dimiliki oleh perusahaan yang menjalani sistem ini
lalu melakukan pembayaran serta pengambilan barang offline. Pelanggan tinggal
memiliki produk secara online, lalu melakuakan pembayaran dengan beberapa opsi
yakni transfer uang atau membayar langsung di outlet terdekat, jika sudah
melalui tahapan konfirmasi, barang yang dipesan siap di ambil di outlet
terdekat. Misalnya, Matahari Mall.
7.
Online Retail
adalah sebuah toko online,
yaitu website yang menggunakan sistem yang mendukung e-commerce, dimna seorang
costumer dapat melakukan pembelian tanpa harus menghubungi ownernya, seperti
lazada.co.id, gramedia.co.id, rabbani.co.id, zoya.co.id dan lain sebagainya.
8.
Market place
adalah sebuah mall online
dimna penjual menjanjakan dagangannya di marketplace dan pembeli membelinya di
marketplace tersebut. Dan pada
halnya web yang digunakan bukanlah web pribadi si penjual, akan tetapi ia
menyewa pada owner yang mejadi operator tersebut, seperti buka lapak.com, toko
pedia.com dan lain sebagainya.
C. TOKO ONLINE
Sebagian besar orang akan
berpendapat segala aktivitas belanja yang dilakukan secara online dapat
dilakukan di online shop.[7]
Online shop atau yang di sebut dengan toko online adalah sistem belanja online
yang mana pembeli dapat menanyakan harga atau pertanyaan apapun terkait produk
kepada penjual secara langsung, dapat melalui BBM, LINE, atau Whatsapp. Di
beberapa online shop, biasanya akan ada diskon setelah pembeli sering
berlangganan pada online shop tersebut. Ada juga online shop yang masih
memberlakukan tawar-menawar harga. Sebagai penjual yang hsrus dilakukan adalah
menyediakan dan menghitung stok barang sebelum mempromosikannya melalui website.
Dalam menjalankan toko online untuk memperoleh keuntungan kotor dari hasil
penjualan seiap produk. Keuntungan kotor tersebut tentu masih harus di sisihkan
untuk memenuhi biaya pengiriman, biaya packing dan rincian biaya lainnya.
Inilah salah satu contoh toko online
terbesar dan tertua di dunia yaitu Amazon. Dengan keuntungan kotor sebesar 20%
hingga 25%, amazon tentu harus selalu membuat inovasi dan mengikuti trend
produk yang tngah di gemari masyarakat. Peluang sukses dalam menjalankan toko
online adalah kemahiran dalam memanfaatkan SEO (Search Engine Optimization).
Dalam kemahiran memanfaatkan SEO dan perankat lainnya akan membuat produk
toko online jadi mudah muncul di daftar teratas hasil mesin pencari internet.
Sehingga para pengguna internet akan jadi lebih tertarik untuk melihat produk
yang paling awal di daftar hasil pencarian tersebut. Toko online di tengah
maraknya persaingan bukanlah hal yang mudah dalam menjalankannya.
Kelebihan dari jualan online sendiri
adalah penjual memiliki kontrol sepenuhnya terhadap toko online, dengan program
promo tentang produk apapun yang dijual.[8]
Dengan memiliki website sendiri customer bisa dengan mudah ingat dan kembali
belanja di toko sendiri, selain itu tidak akan terjadi perdebatan harga seperti
yang sering terjadi di marketplace dan customer tidak akan salah kepada penjual
lain. Tetapi kekurangan yang di hadapi adalah tingkat kesulitan lebih tinggi
dalam membangun toko online sendiri dibanding hanya jualan di marketplace. Bagi
pemula, penjual harus belajar bagaimana mendatanggan pengunjung, berpromosi dan
berbagai cara marketing lainnya. Pengunjung toko online terkadang ragu apakah
produk yang di jual bisa di percaya atau tidak. Mereka khawatir sudah transfer
ternyata barang tidak dikirimkan. Untuk itu penjual harus memiliki alat bantu
yang membuat toko online dengan mudah.
2.2 MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK ONLINE
Maraknya aktivitas jual beli di
dunia maya, tentunya memberikan kemudahan bagi setiap konsumen untuk mencari
segala macam barang yang mereka butuhkan setiap harinya. Dengan caranya yang
praktis dan harga yang tak kalah saing dengan produk serupa di toko, menjadikan
pertumbuhan bisnis toko online semakin di cari banyak konsumen. Dari sinilah
para pelku bisnis online terdorong untuk melakukan strategi perang harga untuk
menarik minat konsumen. Ada beberapa
faktor penting yang perlu diperhatikan ketika menentukan harga jual produk di
dunia maya.
1.
Mengetahui dengan pasti biaya pembelian yang dikeluarkan
Biaya ini meliputi harga kulakan produk dari suplier, biaya
pengiriman barang dari tempat suplier, serta biaya tambahan lainnya yang
dibutuhkan untuk melakukan pemeliharaan barang.
2.
Menghitung besarnya biaya operasional bisnis
Yang termasuk dalam biaya operasional bisnis adalah jumlah laba
yang ditentukan untuk menutup seluruh biaya operasional perusahaan, termasuk
juga diantaranya biaya maintenance website, biya sewa hosting, biaya promosi,
biaya listrik dan lain sebagainya.
3.
Mengetahui biaya pengiriman barang
Sebenarnya ongkos kirim produk cukup berpengaruh terhadap margin
keuntungan yang di terima seperti harga kardus atau kotak, plastik, plester,
dan biaya jasa pengiriman sehingga memangkas besarnya laba usaha.
4.
Menghindari penyamarataan keuntungan
Banyak pelaku bisnis online yang menentukan margin keuntungan yang
sama besar untuk setiap produk yang di jual agar keuntungan yang di dapat juga
lebih besar. Tentu strategi ini kurang tepat
karena harus menyesuaikan harga jual produk dengan kualitas barang yang
di tawarkan. Jadi menentukan keuntungan yang berfariasi sesuai dengan kualitas
barang, mulai dari yang rendah, hingga yang paling mahal untuk memenuhi
kebutuhan setiap para konsumen.
5.
Mempertimbangkan supply dan demand
Melihat musim dan mengamati banyaknya permintaan untuk menentukan
harga jual produk di pasaran. Ketika produk banyak yang dicari konsumen dan
barangnya saat ini sedang langka maka bisa menaikkan harga jual lebih tinggi
untuk mendatangkan keuntungan besar dari moment tersebut.
PENUTUP
a.
KESIMPULAN
Dengan bermacamnya dunia bisnis dan berkembangnya dunia internet, kini
masyarakat mempunyai inovasi menggabungkan antara keduanya, yaitu dengan
berbisnis di dalam internet. Karena hal
ini sangat menguntungkan bagi pebisnis dan pembeli, maka telah banyak muncul
bisnis online yang sangat beragam. Salah satu bentuknya adalah marketplace.
Market place adalah sebuah pasar elektronik yang melakuakn kegiatan
menjual dan membeli suatu barang ataupun jasa, tempat dimana bertemunya banyak
penjual dan banyak pembeli. Market place adalah salah satu alternatif yang
dapat dijadikan sebagai sarana untuk berjualan yang dikenal dengan istilah
jualan dipasar online. Marketplace adalah model bisnis yang mana website yang
bersangkutan tidak hanya membantu mempromosikan barang dagangan saja tetapi
juga memfasilitasi transaksi uang secara online. Berikut ini adalah kelebihan
dari marketplace :
a) Berdagang di
marketplace sangat mudah
b) Gratis tidak
dipungut biaya
c) Rekening bersama
yang disediakan marketplace untuk bertransaksi online
d) Situs marketplace
pengelolaannya jauh lebih mudah
e) Sistem
marketplace sebagai pembeli dapat membedakan produk yang berkualitas
f) Promosi gratis
dari marketplace
g) Mudah terdeteksi
oleh mesin pencari google
Selain kelebihan, ada juga kekurangan
marketplace yaitu sebagai berikut :
a) Persaingan ketat
secara langsung antar sesama penjual dan harga jual rendah
b)
Iklan penjual lain bisa
mengganggu omset
c)
Keberlangsungan website yang
tidak terjamin
Itulah kelebihan
dan kekurangan marketplace yang menjadi pacuan para pebisnis online untuk memilih
menggunakan marketplace.
DAFTAR PUSTAKA
Rudy Adipranata, E-Marketplace Sebagai
Sarana Transaksi Lelang Online, p.2
A.Yani Ranius, Hubungan Pemasaran Secara
Online Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Pembelian, Dalam Seminar Nasional
Inovasi Dan Tre (SNIT), P.5
Muhammad Amin Udin, Perancangan Dan
Implementasi E-Commerce Untuk Meningkatkan Penjualan Produk Herbal, p.3
Muhammad Ridzky Arweidya, Analiis Pengaruh
Harga, Jenis Media Promosi, Resiko Kinerja, Dan Keragaman Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Via Internet Pada Toko Online, p.17
Elizaandayni Ginting, Aplikasi Penjualan
Berbasis Web (E-Comemerce) Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion, p.28
Muhammad Yusuf Dan Achmad Yusuf, 1 Jam
Membuat Toko Online Dengan Joomla-Vertuemart, p.3
Adityo Pratama, Membuat Toko online Sendiri
Dengan Menggunakan Wordpress,p.3
[3] A.Yani Ranius, Hubungan Pemasaran Secara Online Terhadap Keputusan
Konsumen Dalam Pembelian, Dalam Seminar Nasional Inovasi Dan Tre (SNIT),
P.5
[4] Muhammad Amin Udin, Perancangan Dan Implementasi E-Commerce Untuk
Meningkatkan Penjualan Produk Herbal, p.3
[5] Muhammad Ridzky Arweidya, Analiis Pengaruh Harga, Jenis Media Promosi,
Resiko Kinerja, Dan Keragaman Produk Terhadap Keputusan Pembelian Via Internet
Pada Toko Online, p.17
[6] Elizaandayni Ginting, Aplikasi Penjualan Berbasis Web (E-Comemerce)
Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion, p.28
Comments
Post a Comment